Ada Kejadian Unik Saat Konferensi Pers EURO 2020, Asosiasi Sepak Bola Eropa Memberikan Denda.

Konferensi pers atau jumpa pers adalah acara khusus yang dibuat sebagai sarana untuk mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaan dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik pada pihak pemrakarsa acara.

Begitu juga untuk sepak bola, terdapat jumpa pers sebelum pertandingan hal ini sudah menjadi tradisi atau peraturan dari fifa. Setiap konferensi pers pasti ada pelatih, asisten pelatih dan salah satu atau dua pemain starting tim. Serta tidak ketinggalan juga untuk brand-brand minuman atau makanan yang dihidangkan untuk dikonsumsi sekaligus promosi. Namun pada Konferensi Pers EURO 2020 ada kejadian unik yang dilakukan oleh beberapa pemain terhadap brand minuman, hal itu sontak membuat sedikit kehebohan.

Cristiano Ronaldo


Kejadian unik pertama dilakukan oleh timnas Portugal, Cristiano Ronaldo. Ronaldo menggeser minuman sponsor bersoda Coca-Cola dengan meminta diganti air putih. CR7 memang memiliki gaya hidup super sehat. Dia tidak suka dengan minuman bersoda, meski sudah bertabur banyak prestasi. Memang patut dicontoh yaakk. Namun menggeser minuman atau makanan bersponsor merupakan pelanggaran dari peraturan fifa.

Paul Pogba


Setelah Cristiano Ronaldo menggeser Minuman Coca-Cola, sekarang giliran Paul Pogba menurunkan minuman beralkohol Heineken saat Konferensi Pers laga Prancis vs Jerman.

Manuel Lacotelli


Yang ketiga giliran dari timnas Italia, Manuel Lacotelli ia juga menggeser minuman sponsor Coca-Cola jelang menghadapi Swiss pada Konferensi Pers.

Terkait aksi pemain tersebut UEFA akhirnya buka suara, menurut Asosiasi Sepak Bola Eropa mengancam akan memberi denda kepada tim yang pemainya menggeser menyingkirkan minuman sponsor. Karena akibat aksi tersebut sponsor Coca-cola mengalami kihalangan valuasi USD 4 miliar atau bila dirupiahkan menjadi Rp 57 trilyun.


"UEFA telah memperingatkan para kontestan bahwa kerja sama adalah bagian penting dari turnamen dan memastikan perkembangan sepak bola di Eropa, termasuk di bidang pemuda dan wanita," Jelas UEFA

Direktur turnamen EURO 2020 UEFA, Martin Kallen, menjelaskan bahwa para pemain terikat secara kontrak dan harus mengikti aturan yang ada. Adapun perjanjian itu mengikat pemain melalui kontrak yang telah disetujui federasi sepak bola negara-negara kontestan Euro.

"Dari UEFA, kami tidak pernah menghukum langsung pemain dengan denda. Kami akan melakukan ini melalui federasi seoak bola negara-negara kontestan turnamen dan mereka bisa melanjutkannya ke pemain, tetapi untuk sekarang kami tidak langsung memberikan denda ke pamain," ucap kallen.

"Kami memegang regulasi yang telah ditandatangani dan disetujui para federasi yang berpartisipasi dalam turnamen," tambahnya.

Komentar

Postingan Populer